Senin, 22 Desember 2008

Jaringan Komputer



Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Sebuah komputer yang terhubung dalam suatu jaringan akan dapat dengan mudah melakukan pertukaran data dengan komputer lain dalam jaringan tersebut. Tujuan dari jaringan komputer, antara lain :

1. Berbagi sumber daya (resource) ; seperti berbagi pemakaian memori, harddisk atau printer,
2. Komunikasi; seperti surat elektronik (e-mail), instant messaging dan chatting.
3. Akses informasi; seperti web browsing.

Tiap komputer, printer, maupun periferal lain yang terhubung dalam sebuah jaringan komputer disebut sebagai node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, klien (client), sedangkan node yang memberikan layanan disebut sebagai pelayan (server). Arsitektur jaringan ini disebut sebagai client-server, puluhan, ratusan bahkan jutaan node. Agar dapat mencapai tujuan jaringan komputer, setiap node memiliki fungsi masing-masing, node yang meminta layanan (service) disebut sebagai dan merupakan aplikasi jaringan yang paling banyak dipakai sekarang ini.

Sejarah Jaringan Komputer :

Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Mulanya proyek tersebut hanya ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun ( batch processing ), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.

Di tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa node. Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan komputer (network) diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa node terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri .
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi ( distributed processing ). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa node yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani node-nodenya dalam satu perintah dari komputer pusat .
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (peer to peer) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN (Wide Area Network).

Topologi Jaringan Komputer :

Tujuan dari jaringan komputer adalah untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang ada dalam jaringan tersebut sehingga informasi dapat ditransfer dari satu lokawi ke lokasi yang lain. Karena suat perusahaan memuliki keinginan/kebutuhan yang berbeda-beda maka terdapat berbagai cara jaringan terminal-terminal dapat dihubungkan. Struktur Geometric ini disebut dengan LAN Topologies (Topologi Jaringan).

Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan yaitu node, link dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : topologi fisik (phisycal topology) dan topologi logika (logical topology) .

Terdapat 6 (enam) Topologi Jaringan, yaitu :

1. Star,
2. Mesh,
3. Ring,
4. Bus,
5. Tree,
6. Hybrid.

Setiap topologi memiliki karakteristik yang berdeda-beda dan masing-masing juga memiliki keuntungan dan kerugian. Topologi tidak tergantung kepada medianya. Media yang dipakai biasanya berupa :

1. Twisted pair,
2. Coaxial cable,
3. Optical cable,
4. Wireless.

Physical Topology, adalah bagaimana kabel digelar sedangkan Logical Topology, adalah bagaimana jaringan (network) bekerja pada ‘physical wiring’. Harus diingat bahwa representasi secara logical dari suatu topologi mungkin bisa sangat berbeda dengan implementasi secara fisiknya (physical implementation). Sebagai contoh semua workstation dalam suatu token ring, secara logical dihubungkan secara ring. Akan tetapi secara fisik setiap station dihubungkan (attached) ke ‘central hub’, seperti sebuah star topology.

a. Topologi Bus atau DaisyChain :

Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Terkoneksi melalui satu kabel dengankedua ujungnya ditutup, node-node terpasang di sepanjang kabel tersebut.
2. Biasannya digunakan karena kesederhanaandalam instalasinya.
3. Sinyal melewati kabel dalam duaarah dan sangat mungkin terjadi collision (dua paket data bercampur) .
4. Kelemahannya : jika salah satusegmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti .

b. Topologi Ring :
Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:

1. Berupa lingkaran tertutup yangberisi node-node.
2. Sederhana dalam layout.
3. Sinyal mengalir dalam satuarah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision, sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision detection yang lebih sederhana.
4.Kelemahannya : sama sepertikelemahan dari topologi bus.
5.Topologi ring ini biasanya tidakdibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti topologi star.

c. Topologi Star :
Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
2. Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.
3. Keunggulan : jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu.
4. Dapat menggunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya menggunakan kabel UTP.

d. Topologi MESH :
Topologi MESH dibangun dengan memasang link diantara node-nodenya. Sebuah ‘fully-connected mesh’ adalah sebuah jaringan dimana setiap node terhubung secara langsung ke semua node-node yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan komputer kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan biayanya cukup tinggi untuk di-implementasikan. Topologi Mesh memiliki tingkat redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu node dapat mencari link yang lainnya.

e. Topologi TREE :
Topologi Tree dibangun oleh Bus network yang dihubungkan secra bersama-sama. Contoh : setiap gedung dalam suatu kampus memiliki Bus Network yang telah terpasang, maka setiap network dapat disambungkan secara bersama untuk membentuk sebuah tree teknologi yang bisa mengcover semua kampus. Karena tree topologi terdiri dari Bus topologi yang dihubungkan secra bersama maka tree topologi memiliki karakterisitik yang sama dengan Bus topologi.

f. Hybrid:

Hybrid Network adalah network yang dibentuk dari berbagai topologi dan teknologi. Sebuah hybrid network mungkin, sebagi contoh, diakibatkan oleh sebuah pengambil alihan suatu perusahaan. Sehingga ketika digabungkan maka teknologi-teknologi yang berbeda tersebut harus digabungkan dalam sebuah network tunggal. Sebuah hybrid network memiliki semua karakterisitik dari topologi yang terdapat dalam jaringan tersebut.

Rancangan Asli Oleh: x-template.blogspot.com dan Dimodifikasi Oleh :Jhonson Geo M @ 2008